BAB I
PENDAHULUAN
A. PengertianVagina adalah organ yang amat penting bagi manusia karena fungsi utamanya untuk mengeluarkan darah haid, bersenggama dan jalan lahir bayi. Oleh karena itu setiap pembedahan yang dilakukan terhadap vagina selalu ditujukan pada satu atau lebih dari fungsinya. Kita mengenal bahwa disekitar vagina terletak beberapa organ seperti kandung kemih bagian depan. Saluran cerna bagian belakang, serta rahim di bagian atasnya. Kelainan-kelainan yang ditemukan pada vagina juga akan menyebabkan kelainan organ disekitarnya yang akan dirasakan oleh penderitanya. Disamping itu mungkin pula vagina tidak terbentuk (agenesis vagina) atau tidak sempurna terbentuk seperti seharusnya yang akan menimbulkan keluhan-keluhan.
B. Anatomi Vagina
Untuk melakukan pembedahan pada penanganan kelainan vagina, perlu diketahui anatomi vagina terlebih dahulu. Vagina merupakan suatu lubang yang panjang, dimulai dari himen sampai ke serviks dengan ukurang panjang bagian anterior vagina 8cm sedangkan bagian posterior 9 cm serta lebar 4 cm. Dinding vagina ditutupi oleh kumosa yang berlipat-lipat (tugae) sehingga saat persalinan dan kembali ke ukuran mendekati normal diperlukan waktu kurang lebih 40 hari (masa nifas). Sebaliknya vagina mungkin pula mengalami gangguan dalam pembentukan dan pertumbuhan (kelainan bawaan). Hal ini akan mengganggu fungsi vagina dan ini tentu perlu mendapat penanganan yang tepat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelainan Vagina
Kelainan vagina dapat terjadi karena bawaan dan akibat kelainan bawaan akibat gangguan pada pembentukan dan pertumbuhan vagina dapat berupa :
a. Vagina tidak terbentuk sama sekali disebut atresia vagina atau agenesis vagina.
b. Vagina terbentuk hanya sebagian disebut agenesis partial, mungkin hanya bagian proksimal atau hanya bagian distal.
c. Terdapat batas antara bagian vagina atas distal disebut spektum transversal.
d. Terdapat septum longitudinal sehingga vagina menjadi dua.
e. Lubang vagina bagian distal tertutup karena selaput dara tidak ada, lubang himen (himen imperforata).
f. Lubang vagina terlalu kecil.
g. Bagian luar vagina seperti labia terlalu melebar atau mengalami perlekatan (adhesi labia).
Sedangkan kelainan karena didapat dapat terjadi karena trauma, terutama trauma persalinan; infeksi; radiasi; dan zat-zat kimia. Bentuk kelainan didapat mungkin berupa :
a. Adesi labia atau adesi dinding vagina
b. Penonjolan dinding vagina depan (sistokel)
c. Penonjolan dinding vagina bagian belakang (rektokel)
d. Penonjolan puncak vagina (prolapsus uteri atau enterokel)
e. Pelebaran saluran vagina
f. Pelebaran mulut vagina (introitus vagina) karena terdapatnya ruptura perineal.
g. Terdapatnya fistula (lubang antara vagina dengan saluran cerna) (rektrovagina) dan lubangantara vagina dengan saluran kemih bawah (vesiko vagina fistula).
B. Keluhan-keluhan pada Kelainan Vagina
1. Darah haid tidak keluar sehingga penderita selalu merasa sakit perutnya dan terasa benjolan di rongga perut.
2. Mengalami kesulitan dalam bersenggama seperti sakit atau tidak dapat bersenggama secara normal.
3. Terasa adanya benjolan keluar dari vagina
4. Air kemih atau feases keluar ke dalam vagina
5. Liang vagina dirasakan terlalu besar.
6. Menimbulkan kemandulan atau kesulitan saat melahirkan anak.
7. Mulut vagina terlalu besar dan terlihat bentuk yang tidak bagus.
C. Diagnostik untuk Menegakkan Diagnosis
1. Anamnesis : tanyakan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan fungsi utama vagina di samping keluhan-keluhan lainnya.
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan ginekologi dengan teliti dan cermat serta sistematik dari luar sampai kedalam vagina
4. Pemeriksaan colok dubur untuk mengetahui sfingter ani, tonusnya, serta jarak anus dengan vagina dan tonus fasia rekto vagina.
5. Pemeriksaan khusus : pemeriksaan genetik (kromosom dan seks kromatik), pemeriksaan USG, dan pemeriksaan IVP.
D. Pengobatan
Pembedahan pada kasus kelainan vagina harus selalu berpegang pada tujuan pembedahan secara umum, yaitu menghilangkan keluhan penderita, menghilangkan keadaan patologi, mengembalikan fungsi organ tersebut, dan memperhatikan estetik.
Sebagai contoh, pada kelainan vagina berupa himen imperforata atau septum vagina transversal yang menghalangi keluarnya darah haid perlu segera dilakukan eksisi. Akan tetapi, bila kelainan berupa agenesis vagina maka perlu diperhatikan faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan seperti faktor emosi penderita dan keluarganya, waktu melakukan tindakan, serta jenis pembedahan yang dipilih. Adapun jenis pembedahan pada kelainan pada vagina :
1. Labia, bila terlalu lebar dilakukan labiaplasti, bila sobek dilakukan reparasi, dan kalau adhesi dilakukan insisi.
2. Vagina :
- Himen imperforata dilakukan eksisi
- Septum vagina dilakukan insisi dengan pemasangan mold untuk 4-5 hari untuk septum longitudinal dilakukan eksisi saja kalau diperlukan.
- Agenesis vagina dilakukan vaginoplasti dengan graf selaput amnion.
- Adhesi dinding vagina karena didapat dilakukan vaginoplasti dengan mold.
- Penonjolan dinding belakang vagina (rektokel) dilakukan kolporafi posterior.
- Pelebaran mulut vagina dilakukan kolpoperineografiplasti.
- Fistula dilakukan reparasi atau fistuloplasti.
E. Septum Vagina
Atresia vulva dalam bentuk atresia himenalis yang menyebabkan hematokolpos, hematometra dan atresia vagina dapat menghalangi konsepsi. Kelainan vagina yang cukup sering dijumpai dalam kehamilan dan persalinan adalah septum vagina terutama vertika longitudinal.
Septum yang lengkap sangat jarang menyebabkan distosia karena separoh vagina yang harus dilewati oleh janin biasanya cukup melebar sewaktu kepala lahir. Akan tetapi septum yang tidak lengkap kadang-kadang menghambat turunnya kepala.
Struktur vagina yang kongenital biasanya tidak menghalangi turunnya kepala, akan tetapi yang disebabkan oleh perut akibat perlukaan dapat menyebabkan distosia.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Vagina adalah organ yang amat penting bagi manusia karena fungsi utamanya, mengeluarkan darah haid, bersenggama dan jalan lahir. Kelainan pada vagina dapat disebabkan oleh faktor lingkungan seperti keadaan endometrium yang mempengaruhi nutrisi mudigoh, penyakit metabolisme, penyakit virus, obat-obatan dan lain-lain yang terdapat pada masa kehamilan. Disamping itu terdapat kelainan yang berasal dari kromosom.
Kelainan vagina yaitu septum vagina pada umumnya tidak menimbulkan keluhan pada yang bersangkutan dan ditemukan pada pemeriksaan ginekologi, darah haik keluar secara normal. Dispareudi dapat timbul, meskipun biasanya septum ini tidak dapat mengganggu koltus.
Pada persalinan septum tersebut dapat robek spontan atau perlu disayat dan diikat dilakukan bila ada dispareuni.
NB: CRYSTAL X JOGJAKARYA, merawat dan menyembuhkan kelainan pada vagina, KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar