Apakah Anda pernah memperhatikan warna urin saat berkemih? Urin yang sehat biasanya berwarna kuning jernih hingga kuning pucat.
Urin merupakan cairan sisa yang diekskresikan ginjal. Cairan ini memiliki kandungan utama air dengan bahan terlarut sisa metabolisme seperti urea, sulfat, amonia, potasium, sodium, fosfat, dan magnesium.
Memperhatikan warna urin merupakan cara cepat untuk mendeteksi tingkat dehidrasi. Semakin pekat warna urin mengindikasikan tingkat dehidrasi yang semakin parah. Namun lebih dari itu, warna urin juga bisa menunjukkan indikasi awal penyakit tertentu, seperti dikutip Times of India:
• Kuning
Tak perlu khawatir jika warna urin Anda bening kekuningan. Yang perlu Anda waspadai ketika warnanya kuning terang karena itu menandakan tubuh kekurangan cairan. Ini bisa terjadi akibat asupan zat cair yang kurang atau aktivitas yang terlalu banyak menguras keringat. Pencegahan terbaik adalah minum minimal delapan gelas setiap hari.
• Kuning pekat
Kondisi ini bisa jadi efek asupan obat-obatan tertentu yang masuk ke tubuh. Namun, ini tak bisa dianggap remeh. Konsultasikan ke dokter karena warna urin semacam ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan seperti gangguan liver dan hepatitis.
• Putih susu
Warna ini seringkali menjadi pertanda adanya pertumbuhan bakteri di dalam saluran kemih. Mengindikasikan infeksi saluran kencing atau gejala batu ginjal.
• Merah atau merah muda
Warna urin semacam ini bisa terjadi akibat konsumsi makanan dengan pewarna merah alami. Namun dalam sejumlah kasus serius, ini mengindikasikan adanya kontaminasi darah dari ginjal. Jika disertai nyeri di perut dan demam, ini juga bisa mengindikasikan infeksi kandung kemih.
• Oranye
Warna urin menyerupai kulit jeruk mungkin terjadi akibat efek samping obat-obatan yang Anda konsumsi. Tanyakan kepada dokter tentang kondisi ini. Terlalu banyak asupan makanan artifisial berwarna juga bisa menjadi pemicu.
• Cokelat teh
Bisa akibat efek samping dari obat tertentu. Namun, bisa juga menunjukkan adanya kelainan hati, terutama bila disertai dengan wajah pucat kuning dan kulit kuning.
Sumber : VIVAlife
Urin merupakan cairan sisa yang diekskresikan ginjal. Cairan ini memiliki kandungan utama air dengan bahan terlarut sisa metabolisme seperti urea, sulfat, amonia, potasium, sodium, fosfat, dan magnesium.
Memperhatikan warna urin merupakan cara cepat untuk mendeteksi tingkat dehidrasi. Semakin pekat warna urin mengindikasikan tingkat dehidrasi yang semakin parah. Namun lebih dari itu, warna urin juga bisa menunjukkan indikasi awal penyakit tertentu, seperti dikutip Times of India:
• Kuning
Tak perlu khawatir jika warna urin Anda bening kekuningan. Yang perlu Anda waspadai ketika warnanya kuning terang karena itu menandakan tubuh kekurangan cairan. Ini bisa terjadi akibat asupan zat cair yang kurang atau aktivitas yang terlalu banyak menguras keringat. Pencegahan terbaik adalah minum minimal delapan gelas setiap hari.
• Kuning pekat
Kondisi ini bisa jadi efek asupan obat-obatan tertentu yang masuk ke tubuh. Namun, ini tak bisa dianggap remeh. Konsultasikan ke dokter karena warna urin semacam ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan seperti gangguan liver dan hepatitis.
• Putih susu
Warna ini seringkali menjadi pertanda adanya pertumbuhan bakteri di dalam saluran kemih. Mengindikasikan infeksi saluran kencing atau gejala batu ginjal.
• Merah atau merah muda
Warna urin semacam ini bisa terjadi akibat konsumsi makanan dengan pewarna merah alami. Namun dalam sejumlah kasus serius, ini mengindikasikan adanya kontaminasi darah dari ginjal. Jika disertai nyeri di perut dan demam, ini juga bisa mengindikasikan infeksi kandung kemih.
• Oranye
Warna urin menyerupai kulit jeruk mungkin terjadi akibat efek samping obat-obatan yang Anda konsumsi. Tanyakan kepada dokter tentang kondisi ini. Terlalu banyak asupan makanan artifisial berwarna juga bisa menjadi pemicu.
• Cokelat teh
Bisa akibat efek samping dari obat tertentu. Namun, bisa juga menunjukkan adanya kelainan hati, terutama bila disertai dengan wajah pucat kuning dan kulit kuning.
Sumber : VIVAlife
Tidak ada komentar:
Posting Komentar