Sudah menjadi sifat manusia untuk dekat dengan orang yang kita sayangi. Dan sebagai bentuk rasa sayang, aktivitas berciuman kerap dilakukan.
Awalnya, tabrakan bibir dan lidah Anda dengan pasangan memberikan efek degh. Namun, lama-kelamaan malah memicu kecanduan.
Dr. Helen Fisher, profesor antropologi di Universitas Rutgers, AS, menjelaskan bahwa berciuman mengaktifkan lima dari 12 saraf kranial dan sebuah bagian otak, amigdala, yang bertanggung jawab terhadap
pengalaman emosional.
Kiss Me, Babe!
Bercumbu tak sekedar untuk bersenang-senang, tetapi juga baik untuk kesehatan Anda. "Bahan kimia yang dilepaskan saat Anda berciuman mampu berikan efek menyembuhkan, tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi," jelas Dr. Yael Varnado.
Menyehatkan gigi. "Berciuman merupakan proses pembersihan alami," jelas Heidi Hausauer, jubir Academy of General Dentistry. Meskipun tak seampuh menyikat gigi, tapi aktivitas berciuman merangsang kelenjar untuk memproduksi air liur lebih banyak.
"Air liur membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di gigi, sehingga mencegah terjadinya pembusukan," tambah Hausauer.
Awet muda. Pasangan yang bahagia cenderung tampil awet muda. "Berciuman dapat meremajakan kulit wajah tanpa operasi. Ciuman juga menjaga otot-otot wajah tetap kencang sehingga membantu menyamarkan garis-garis kerutan di pipi," jelas Laurel House, penulis QuickieChick's Cheat Sheet to Life, Love, Food, Fitness, Fashion and Finance.
Melangsingkan. Ciuman juga membantu Anda menurunkan berat badan. "Berciuman membuat jantung berdetak lebih cepat, kemudian melepaskan neurotransmitter adrenalin dan lainnya dalam darah. Meningkatnya adrenalin dapat menaikkan metabolisme tubuh dan membantu membakar ekstra kalori," jelas Varnado.
Bahkan, Bryant Stamford, PhD, dari University of Louisville, ciuman dengan nafsu dapat membakar 2 kalori per menit.
Menaikkan sistem imun. Sama seperti manfaat vaksin, berciuman dapat meningkatkan kekebalan tubuh. "Ciuman merupakan ajang bertukar bakteri yang menyebabkan tubuh memproduksi antibodi untuk melawan bakteri asing," ungkap Dr. Varnado. Namun, tahan keinginan Anda untuk mencium pasangan saat sedang sakit karena sangat mudah terinfeksi, seperti radang tenggorokan, herpes dan penyakit mono (kissing disease).
Meredakan stres. Ketika berciuman, tubuh mengeluarkan antidepresan alami, oksitosin, dopamin dan endorfin. Profesor ilmu komunikasi Arizona State, Amerika, Kory Floyd, PhD menjelaskan, "Berciuman adalah meditasi sensual. Ketika pasangan saling berciuman, mereka akan saling memperhatikan, dan fokus pada pasangan saja, tidak lagi memikirkan hal-hal lain di luar itu. Hal ini membuat mereka punya pemikiran positif."
Mengobati rasa nyeri. Ciuman memberikan penghilang rasa sakit alami. Jadi, saat sakit kepala jangan meminum aspirin, larilah ke pasangan Anda dan cium dia. "Ciuman mengeluarkan endorfin, yang efeknya lebih kuat dari morfin untuk menghilangkan rasa sakit," ungkap Dr. Varnado.
Meredakan alergi. Last but not least, sebuah penelitian di Jepang menunjukkan, pasangan yang berciuman selama 30 menit memiliki allergen-specific Ige yang rendah. Protein ini diketahui sebagai pemicu bersin dan suara 'ngik' saat menarik nafas.
Romance, Love or Lust?
Meskipun sebagai bentuk kasih sayang, Anda juga perlu fakta-fakta mengejutkan di balik berciuman. Pertama, Anda bisa sakit hanya gara-gara ciuman. Infeksi menular, seperti mononukleosis oleh virus Epstein Barr, bisa ditularkan melalui air liur.
Menurut ilmuwan University of Minnesota Medical School di Amerika, virus ini menyebabkan sakit tenggorokan, sakit kepala, demam, kelelahan ekstrim dan pembengkakan amandel.
Kedua, saat berciuman dengan pasangan, Anda tak hanya saling bertukar air liur tetapi juga DNA. DNA dari lawan berciuman bisa membantu dalam polisi dalam mengungkap kasus pemerkosaan.
Ghiboo.com
Awalnya, tabrakan bibir dan lidah Anda dengan pasangan memberikan efek degh. Namun, lama-kelamaan malah memicu kecanduan.
Dr. Helen Fisher, profesor antropologi di Universitas Rutgers, AS, menjelaskan bahwa berciuman mengaktifkan lima dari 12 saraf kranial dan sebuah bagian otak, amigdala, yang bertanggung jawab terhadap
pengalaman emosional.
Kiss Me, Babe!
Bercumbu tak sekedar untuk bersenang-senang, tetapi juga baik untuk kesehatan Anda. "Bahan kimia yang dilepaskan saat Anda berciuman mampu berikan efek menyembuhkan, tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi," jelas Dr. Yael Varnado.
Menyehatkan gigi. "Berciuman merupakan proses pembersihan alami," jelas Heidi Hausauer, jubir Academy of General Dentistry. Meskipun tak seampuh menyikat gigi, tapi aktivitas berciuman merangsang kelenjar untuk memproduksi air liur lebih banyak.
"Air liur membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di gigi, sehingga mencegah terjadinya pembusukan," tambah Hausauer.
Awet muda. Pasangan yang bahagia cenderung tampil awet muda. "Berciuman dapat meremajakan kulit wajah tanpa operasi. Ciuman juga menjaga otot-otot wajah tetap kencang sehingga membantu menyamarkan garis-garis kerutan di pipi," jelas Laurel House, penulis QuickieChick's Cheat Sheet to Life, Love, Food, Fitness, Fashion and Finance.
Melangsingkan. Ciuman juga membantu Anda menurunkan berat badan. "Berciuman membuat jantung berdetak lebih cepat, kemudian melepaskan neurotransmitter adrenalin dan lainnya dalam darah. Meningkatnya adrenalin dapat menaikkan metabolisme tubuh dan membantu membakar ekstra kalori," jelas Varnado.
Bahkan, Bryant Stamford, PhD, dari University of Louisville, ciuman dengan nafsu dapat membakar 2 kalori per menit.
Menaikkan sistem imun. Sama seperti manfaat vaksin, berciuman dapat meningkatkan kekebalan tubuh. "Ciuman merupakan ajang bertukar bakteri yang menyebabkan tubuh memproduksi antibodi untuk melawan bakteri asing," ungkap Dr. Varnado. Namun, tahan keinginan Anda untuk mencium pasangan saat sedang sakit karena sangat mudah terinfeksi, seperti radang tenggorokan, herpes dan penyakit mono (kissing disease).
Meredakan stres. Ketika berciuman, tubuh mengeluarkan antidepresan alami, oksitosin, dopamin dan endorfin. Profesor ilmu komunikasi Arizona State, Amerika, Kory Floyd, PhD menjelaskan, "Berciuman adalah meditasi sensual. Ketika pasangan saling berciuman, mereka akan saling memperhatikan, dan fokus pada pasangan saja, tidak lagi memikirkan hal-hal lain di luar itu. Hal ini membuat mereka punya pemikiran positif."
Mengobati rasa nyeri. Ciuman memberikan penghilang rasa sakit alami. Jadi, saat sakit kepala jangan meminum aspirin, larilah ke pasangan Anda dan cium dia. "Ciuman mengeluarkan endorfin, yang efeknya lebih kuat dari morfin untuk menghilangkan rasa sakit," ungkap Dr. Varnado.
Meredakan alergi. Last but not least, sebuah penelitian di Jepang menunjukkan, pasangan yang berciuman selama 30 menit memiliki allergen-specific Ige yang rendah. Protein ini diketahui sebagai pemicu bersin dan suara 'ngik' saat menarik nafas.
Romance, Love or Lust?
Meskipun sebagai bentuk kasih sayang, Anda juga perlu fakta-fakta mengejutkan di balik berciuman. Pertama, Anda bisa sakit hanya gara-gara ciuman. Infeksi menular, seperti mononukleosis oleh virus Epstein Barr, bisa ditularkan melalui air liur.
Menurut ilmuwan University of Minnesota Medical School di Amerika, virus ini menyebabkan sakit tenggorokan, sakit kepala, demam, kelelahan ekstrim dan pembengkakan amandel.
Kedua, saat berciuman dengan pasangan, Anda tak hanya saling bertukar air liur tetapi juga DNA. DNA dari lawan berciuman bisa membantu dalam polisi dalam mengungkap kasus pemerkosaan.
Ghiboo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar